top of page
  • Writer's pictureChristian Aditya

Electr-irony

Nissan Kicks e-Power baru saja diluncurkan.


Harganya "hanya" 449 juta rupiah. Artinya, bersaing dengan Toyota Corolla Cross hybrid yang baru saja diluncurkan, dengan size seukuran Honda HR-V.

Nissan Kicks e-Power.

( sumber )


Dan ia adalah sebuah mobil listrik.


Finally, sebuah mobil listrik yang cukup "terjangkau" bagi kelas menengah. Setelah munculnya sebuah Hybrid terjangkau seperti C-HR Hybrid dan Corolla Cross Hybrid.


Nissan adalah pabrikan yang punya ketertarikan sangat tinggi dengan teknologi mobil listrik. Mereka adalah salah satu pabrikan yang sudah memulai kiprah "kelistrikan" pada mobil citycar biasa dengan Nissan Leaf. Bukan sekedar show-off yang harganya tidak terjangkau seperti Tesla.

Nissan Leaf, mobil full listrik Nissan yang sudah dipasarkan dari 2010.

( sumber )


Bahkan, mereka mendesain logo baru yang lebih futuristis.

Logo baru Nissan.

( sumber )


Oh well, oke, oke, terjangkau itu relatif. Tetapi kita sepakat bahwa Tesla bukan mobil "murah". Harganya setara supercar, yang pasti tidak mungkin dibeli mainstream buyer.

Tesla Model 3


Hanya saja, mobil listrik masih baru angan - angan di negara yang belum memiliki infrastruktur pendukung yang banyak seperti di Indonesia. Baiklah, di Indonesia beberapa kota sudah memiliki stasiun pengisian listrik, tetapi artinya mobil ini hanya aman digunakan di dalam kota saja. Kita masih bermimpi memiliki stasiun pengisian listrik di tol Trans Jawa, apalagi Jalur Pantura, atau trans-Sumatera.


Tetapi Nissan tidak bisa menunggu selama itu. Mayoritas platform Nissan yang bergantung pada kesuksesan mobil listriknya, pada akhirnya membuat Nissan membuat teknologi yang.... well, absurd ?


e-Power memiliki komponen utama mesin bensin dan motor listrik, tetapi bukan sebuah teknologi seperti Hybrid Toyota. Seperti disebutkan di atas bahwa Kicks adalah mobil listrik. Mobil ini 100% bergerak dengan tenaga listrik.

e-Power berbanding teknologi EV dan Hybrid.

( sumber )


Lalu, apa peran mesin bensin di sini ?


"Genset".


Ya, genset. Sama seperti listrik kantor anda. Mesin bensin di sini perannya hanya untuk mengisi baterai. Artinya, ini adalah mobil listrik yang "diisi bensin".


The e-POWER system offers full electric motor drive, meaning that the wheels are completely driven by the electric motor. e-POWER is comprised of a high-output battery and the powertrain which is integrated with gasoline engine, power generator, inverter and a motor. In conventional hybrid systems, the wheels are driven by an electric motor and a gasoline engine. However, in the e-POWER system, the gasoline engine is not connected to the wheels; it simply charges the battery. And unlike a full EV, the power source is the engine, rather than just the battery.

Sebuah solusi bagi negara yang masih minim infrastruktur listrik.



Bagi negara yang sudah sangat maju pun, sebenarnya teknologi ini masih sangat diperlukan. Mengisi listrik di sebuah rest area mungkin lama waktunya bisa anda pakai untuk membuka usaha makanan di sana. Mengisi BBM hanya butuh kurang dari 5 menit.

Saat ini Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) hanya tersedia di kota seperti Jakarta.

( sumber )


Quite an irony, isn't it ?


Bahwa mobil listrik yang digadang - gadang zero emission dan ramah lingkungan, pada akhirnya juga tetap memerlukan bensin sebagai sumber listriknya.


Betul, mungkin jumlah BBM yang diperlukan lebih sedikit. Kicks hanya menggunakan mesin bensin 1.2 Liter dan mungkin hanya aktif saat mengisi listrik saja. Tetapi ya tetap saja, menggunakan bensin.

e-Power tersambung ke mesin bensin 3-silinder HR12DE.

( sumber )


Hal ini seringkali menjadi perdebatan tentang mobil listrik. Mobil listrik di permukaan terlihat harmless. Tanpa emisi karbon, tidak ada asap knalpot. Tetapi di luar itu, sebenarnya memiliki emisi karbon yang dipertanyakan akibat umur baterai, proses penambangan, proses produksi, dan sumber listrik yang digunakan.


Yang pada akhirnya membuat ini menjadi pertanyaan : apakah mobil listrik benar - benar bersih, atau hanya mengurangi sedikit dan memindahkan polusi dari kota besar ke daerah lain ?


Kita bisa berdebat panjang soal ini.


Lalu, mungkinkah teknologi seperti Kicks ini akan banyak di masa depan ?


Saya tidak mau ikut - ikutan mengatakan "electric is the future".


Mobil listrik hari ini baru terlihat seperti sebuah tren, memiliki cool factor tersendiri seperti Toyota Prius di awal - awal kemunculannya. Masih banyak kemungkinan teknologi lain yang akan muncul selain listrik.


Tetapi paling tidak ini menjawab prediksi saya bahwa Nissan Indonesia akan mulai memperbanyak lini mobil listriknya, dan berfokus membawa mobil listrik ke mainstream buyer.


Kicks e-Power adalah sebuah langkah yang bagus dengan set harga yang cukup menarik, meski mungkin tidak cukup untuk mengarahkan mayoritas market dari Honda HR-V.


Tetapi di era dimana electric vehicle masih memiliki cool factor, tidak ada salahnya membeli. Paling tidak sebelum ia menjadi mainstream.

( sumber )
















44 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page