DFSK adalah akronim dari Dongfeng Sokon. Merupakan perusahaan patungan antara Dongfeng dan Chongqing Sokon Industry Group, Co Ltd. Salah satu perusahaan otomotif Tiongkok besar yang juga sedang naik daun di Indonesia, selain Wuling.
Merek ini di awal seperti tidak banyak dikenal, kalah pamor dari Wuling karena social media marketingnya juga tidak se-agresif Wuling. Yang saya ingat dari merek ini hanya brand ambassadornya Agnes Monica, yang selalu muncul di setiap pamflet dan brosur produknya.
Iklan DFSK yang selalu terpampang wajah Agnezmo sebagai brand ambassadornya
( sumber )
Lalu soal produk.... berbeda dengan Wuling, DFSK fokus pada pick-up dan crossover. Memiliki produk awal pick-up Supercab dan disusul munculnya crossover Glory 580, lalu Glory 560 yang lebih kecil, walau tidak kecil-kecil amat.
Glory 580 - sepengalaman saya mobil ini tidak terlalu menonjol. Plain saja. Oh tentu saja masih banyak mobil yang lebih buruk - tetapi ia termasuk yang biasa-biasa saja hingga saya hampir lupa seperti apa rasanya. Glory 560 yang diposisikan di bawahnya konon katanya lebih baik, tetapi saya belum berkesempatan mencoba.
DFSK Glory 580
( sumber )
Baru-baru ini DFSK merilis satu lagi mobil baru... well, tidak baru juga sih, karena hanya sekedar varian facelift dari DFSK Glory 580 : Glory i-Auto.
Nama i-Auto ini adalah cara DFSK mempromosikan fitur terbarunya : i-Talk. Fitur voice command untuk anda yang terlalu malas untuk sekedar memencet tombol di kabin. Mirip seperti "Hello Mercedes" dan pesaingnya dari Tiongkok "Halo Wuling". Bedanya, Glory menggunakan bahasa Inggris saja.
Fitur voice command dari DFSK "Hi Glory"
Penamaan produk yang sungguh singkat, padat, dan malas... eh jelas maksudnya.
Tampangnya juga sudah tidak lagi mirip VW Tiguan... tapi mirip Mercedes. Tetapi baiklah harus diakui tampang barunya lebih sangar dan berwibawa.
Tampang Mercedes... errr... Glory i-Auto
( sumber )
Mercedes Benz GLC dengan diamond grill...
( sumber )
So... Should this car be on your list ?
Saya sendiri, sebenarnya masih belum terlalu "klik" dengan mobil Tiongkok. Alasan personal saja : pengendaraannya tidak berkarakter, terlalu bland, bahkan untuk pesaing terkuatnya - yang menurut saya mobil Tiongkok terbaik saat ini : Wuling Almaz, tetap masih memerlukan banyak penyempurnaan di sisi pengendaraan.
DFSK Glory 580 yang pernah saya coba pun sebenarnya kurang memuaskan dari sisi pengendaraan.
Tetapi baiklah, saya akan berusaha fair.
Mobil ini dijual dengan harga 300 juta-an. 300 juta-an untuk mobil adalah angka yang cukup strategis, mengingat mayoritas daya beli masyarakat kelas menengah ada di sini. Mobil - mobil populer di Indonesia punya rentang harga sekitar 200 hingga 400 juta rupiah.
Di harga ini pilihannya sangat banyak, mulai dari Mitsubishi Xpander, Honda HR-V, sampai Toyota Innova. Konsumen harga segini sudah tidak lagi bicara soal basic needs, ego mengenai gengsi dan selera sudah masuk ke hitungan.
DFSK Glory i-Auto. Hadir dalam format crossover 7-seaters, bahkan secara ukuran malah sebenarnya lebih panjang dari Honda CR-V, dengan powertrain mirip - mirip : turbocharged 1.5 Liter dan CVT yang konon sekarang disupply oleh ZF.
Mesin menggunakan unit EuroSFG 1.5Liter bertenaga 150hp.
Transmisinya juga masih sama CVT, namun diklaim sudah menggunakan versi terbaru lansiran ZF.
Tetapi saya yakin, menjadi head-on rival dengan sebuah nama besar seperti CR-V jelas bukan tujuan utama DFSK. Tidak, itu langkah yang terlalu nekat dan muluk-muluk. That's not how Chinese do business.
Target pasar Glory i-Auto, justru adalah para gadget-freak millenials. Pasar utamanya justru bukan para purist otomotif atau penggemar mobil yang hobi nyetir.
Bayangkan anda bekerja di bidang teknologi atau membawahi sebuah start-up bidang teknologi. Baru berkeluarga, usia masih 30-an pertengahan. Start-up anda sudah cukup menghasilkan dan anda punya dana sekitar 300 juta-an untuk membeli mobil pribadi,
Pilihan biasa seperti Toyota Innova terlihat seperti mobil bapak-bapak, sedangkan Honda HR-V terlalu biasa dan pasaran. Anda ingin yang anti-mainstream, futuristik, berteknologi, sesuai dengan pekerjaan dan image anda sebagai pendiri perusahaan start-up.
DFSK Glory i-Auto, menjawab kebutuhan ini. Kebutuhan ego anak muda yang ingin tampil beda dan doyan gadget canggih. Segala fitur konektivitas di dalamnya memberi kesan mobil ini "anak muda banget", sangat memudahkan segala urusan bagi anak muda yang terlanjur dimanjakan oleh teknologi.
Ada sekitar 100-an voice command yang dapat dieksekusi di Glory i-Auto.
Lagian, siapa yang hari ini meragukan kualitas gadget Tiongkok ? Bahkan ponsel Tiongkok sudah mendominasi pasar smartphone sekarang.
Soal image di tongkrongan pun, tampangnya harus saya akui cukup mengundang rasa penasaran orang.
Satu yang jadi pertanyaan dan keraguan orang soal otomotif Tiongkok adalah : daya tahan. Yep, mobil Tiongkok selama ini punya citra buruk soal ketahanan dan kualitas komponennya yang rendah. Jujur, memang sulit menilai soal ini. DFSK sendiri unitnya tidak sebanyak Wuling di jalan raya.
Tetapi DFSK, memberikan sebuah offer yang cukup menarik. Garansinya 7 tahun / 150 ribu kilometer. Artinya bila anda orang dengan mobilitas tinggi sekalipun, setahun menghabiskan paling tidak 30 ribu kilometer, paling cepat garansi anda akan habis di tahun kelima.
Garansi menjadi andalan DFSK di Indonesia.
( sumber )
Dengan catatan : usia mereknya lebih panjang dari usia garansinya. Let's hope so.
Comments