20 tahun yang lalu Honda meluncurkan sebuah konsep mobil yang unik, berukuran compact hanya sekitar 4 meter lebih sedikit, tetapi memiliki fleksibilitas ruang yang sangat hebat. Mesinnya 1.500cc dan sangat hemat.
Honda Fit (CBU) dipasarkan pada awalnya tahun 2001 - 2003, sebelum dirakit lokal dengan nama Honda Jazz.
( sumber )
Mobil itu adalah Honda Fit. 3 tahun kemudian dirakit lokal oleh PT. Honda Prospect Motor di Indonesia dengan nama Honda Jazz, karena memang mobil ini populer. Salah satu andalan Honda selain CR-V.
Jazz selalu adalah ikon mobil anak muda. Harganya nyaris terjangkau oleh kalangan kelas menengah kota, mobil ini berjejer memenuhi parkiran kampus-kampus ternama dan sekolah - sekolah swasta maupun negeri yang bergengsi. Dulu belum keren kalau belum pakai Honda Jazz, dan sebangsanya, misalnya Toyota Yaris, atau Suzuki Swift.
Jazz dan rival terkuatnya, Toyota Yaris.
( sumber )
Hari ini, mobil ini masih populer di Indonesia. Masih cukup banyak menghiasi jalanan. Angka penjualannya pun masih baik, tidak mengenaskan. Walau tidak lagi populer seperti dulu.
Dilansir dari data wholesales Gaikindo, penjualan Jazz dalam dua tahun terakhir masih bisa melebihi 10.000 unit dalam setahun, walaupun trennya terlihat menurun.
Tercatat pada 2018, distribusi Jazz dari pabrik ke diler sebanyak 14.270 unit. Sedangkan pada 2019 hanya mencapai 12.168 unit.
Penjualan Jazz makin terlihat menurun setelah dihantam pandemi virus corona. Pada sepanjang Januari-Juni 2020, Jazz hanya sanggup mencetak angka 3.294 unit.
Kekurang-populeran Jazz ini akibat pergeseran pasar menuju crossover, di Amerika sendiri malah baru saja mengumumkan akan menghentikan penjualan dan produksi Jazz pada 2021. Honda akan mengalihkan produksi pada HR-V.
Honda is dropping the Fit hatchback from its U.S. lineup after the 2020 model year. The company recently debuted a new generation of the Fit for the rest of the world, but we now know officially that the new model won't come to the States. Production of the current-generation Fit in Mexico will end, and Honda will ramp up production of the related HR-V crossover as a result.
Indonesia, rasanya tak berbeda jauh. Kita melihat sendiri betapa suksesnya HR-V sejak diluncurkan pada 2015 lalu, terlepas dari banyaknya permasalahan kualitas buatan pada produknya. HR-V seperti layaknya versi buffed-up dan lebih tinggi dari Jazz. Kepraktisan mirip dengan bonus mobil lebih tinggi dan tampang lebih manly.
Honda Jazz generasi ketiga (GK) dan Honda HR-V / Vezel yang dibangun dari platform yang sama.
( sumber )
Bahkan official dari Honda saja tidak mampu memastikan apakah Honda Fit terbaru, penerusnya, akan masuk ke Indonesia.
Honda Fit generasi keempat
( sumber )
"Fit sebenarnya dibuat untuk market Jepang saja, tapi kami sedang mempelajari untuk mempertimbangkan cocok atau tidaknya untuk pasar Indonesia," ujar Yusak saat ditemui di acara Honda Skill Contest 2020, (15/2/20).
Honda tidak menyatakan secara eksplisit - tetapi jika subjeknya adalah HR-V terbaru, saya sangat yakin, tidak ada sedikitpun keraguan dari PT. HPM untuk merilisnya.
Ditambah untuk konteks Indonesia, kemunculan A-segment seperti Brio juga membuat Jazz kurang diminati.
Honda Brio generasi kedua
( sumber )
Apa yang ada di Jazz dulu tidak ada di Brio sekarang ? Kecil, murah, hemat, dan Brio generasi kedua sekarang punya bagasi yang proper. Bukankah ini juga kelebihan Jazz yang dulu ?
Brio hanya kalah tidak memiliki ultra seat saja, tetapi keunggulan Jazz ini juga diwarisi oleh HR-V.
( sumber )
Bagi yang sudah pernah nyetir Brio, akan menemukan banyak kesamaan feel dengan Honda Jazz - plus pointnya adalah lebih ringan, jadi lebih lincah. Brio dibandingkan lawan - lawan LCGC lainnya, terkesan seperti mobil yang satu level lebih tinggi secara pengendaraan, karena ini platform Jazz yang diperkecil, banyak sekali kesamaan part antara Brio dan Jazz dari mesin, suspensi, bahkan interior Brio yang sekarang pun cue nya sangat mirip dengan Jazz.
Interior Honda Brio
( sumber )
Interior Honda Jazz
( sumber )
The Brio, both in RS and standard trims, is the well-rounded entry-grade machine that the market deserves. If anything, the 2019 Brio reminds us of the the original Honda Jazz with the i-DSI engine. The Brio may not have the innovative configurable interior for cargo like the first gen Jazz does, but at least you won't have to buy 8 sparkplugs at a time.
Lalu apa peranan Jazz disini? Saya kira, ada satu peranan Jazz yang penting sebagai media larisnya Brio maupun HR-V : decoy product.
Decoy Product, prinsipnya adalah menempatkan satu produk dengan harga yang cukup "tidak lazim" untuk memancing orang membeli produk lain yang terkesan lebih "worth it". Decoy product bisa saja berupa sebuah paket tambahan dengan harga yang tidak lazim, atau produk tengah - tengah dengan harga "tanggung"
( sumber )
Sama seperti mengapa Starbucks menawarkan tiga varian ukuran tall, grande, venti, di mobil pun ada pola seperti itu. Ada lineup yang memang sengaja dibuat menjadi pengecoh untuk boost produk lain.
Dalam hal ini Brio - Jazz - HR-V. Jazz bisa jadi produk penentu yang membuat apakah orang membeli HR-V (big) atau Brio (small). Brio ditawarkan dari harga 150 juta-an hingga 200 juta kecil, Jazz dari 250 juta hingga 300 juta kecil, dan HR-V dari 290 juta hingga 400 juta.
Lihat polanya di sini ? Posisi rentang harga Jazz beririsan dengan HR-V, membuat mayoritas pembeli akhirnya beralih ke HR-V karena secara package dan fitur, HR-V jelas lebih menarik.
Jazz konon kabarnya akan digantikan oleh City Hatchback - walaupun ini masih rumor. Tetapi kalaupun iya, tidak mengubah kesan bahwa ia tetaplah decoy product. HR-V sudah mencapai masa akhir life cycle dan sebentar lagi juga berganti model, dan teknologinya pasti 11-12 karena keduanya lahir dari platform yang sama.
Honda City Hatchback. City adalah Honda Jazz versi sedan, sekarang muncul Honda City Hatchback, untuk menggantikan Jazz yang adalah City versi Hatchback. Oke, sudah mulai pusing dengan segala keruwetan ini ?
( sumber )
Gambar rendering untuk Honda HR-V 2021.
( sumber )