Judul klikbait dari banyak sekali artikel yang membahas Kijang Innova "Reborn" facelift. Ya, kini tipe tertinggi dari sebuah Innova "Reborn" sudah seharga lima ratus juta. Setengah miliar : Venturer Diesel bertransmisi Automatic.
The "Half-a-billion" Kijang.
( sumber )
Dalam lima tahun saja grade tertinggi sebuah Kijang Innova sudah naik sebanyak enam puluh juta rupiah. Dulu awal pertama Innova "Reborn" 2.4 Q keluar, harganya memang sudah empat ratus juta rupiah.
Harga itu memang tinggi, jelas, tidak ada yang bilang empat ratus-lima ratus juta murah, bahkan jika anda seorang crazy rich, kehilangan uang segini jumlahnya tidak sedikit.
Tetapi izinkan saya nge-rant tentang kebiasaan netizen otomotif Indonesia dan termasuk beberapa jurnalis hanya fokus ke harga tipe tertinggi. Bagi saya, narasi ini seakan membuat Toyota tidak memberi pilihan selain tipe Venturer. Jika ini adalah sebuah kontra-naratif terhadap marketing yang suka menonjolkan "starting from..." yang artinya anda hanya dapet mobil kosongan, ya nggak gini juga sih.
Saya tidak mengerti angka pasti - tetapi memangnya seberapa banyak Venturer atau Q terjual ? Tentu saja tetap banyak - ini tetaplah sebuah Kijang yang reliabel dan favorit orang Indonesia, tapi sepengamatan saya lebih banyak tipe G dan V - dengan velg 16 inch cupu dan ban Eco yang selalu terlihat kempes karena menahan bobotnya yang berat.
Best selling Innova : tipe G dan V.
( sumber )
Opini saya mungkin tidak populer - tapi Kijang Innova "Reborn" memang selayaknya dihargai segitu. Anda boleh saja mengatakan "tapi harga ini setara crossover, harga ini kelengkapannya tidak lebih baik dari MPV Tiongkok dengan harga separonya".
Mari, saya ajak mikir sejenak. Tenangno pikirmu.
Banyak orang nostalgic mengenai betapa "merakyat" nya sebuah Kijang Buaya hingga Kapsul. Baiklah, harus saya akui Kijang Kapsul adalah mobil berkualitas dengan harga yang sangat merakyat. Tetapi ketika Toyota memutuskan untuk menggunakan IMV Chassis di Innova generasi awal, sebuah "Kijang" Innova seakan sangat jauh dari jangkauan.
Kijang Innova generasi pertama
Tetapi anda juga harus akui - Innova memang adalah mobil yang lebih berkualitas. Desainnya terlihat mewah dan bersahaja, interior yang terlihat dirancang sangat baik (tentu saja kita bisa berdebat tentang bahan beludru, kulit, plastik, dll, tetapi bukankah semua mobil juga sama saja sejak awal 2000-an?), teknologi safety lebih baik, mesin bensin VVT-i dan Commonrail Diesel 2KD yang sangat kuat.
Mesin 2KD yang sangat kuat disiksa, dihajar, di modif, dibanting-banting.
Bahkan soal reliability score saya pikir semua sudah tau reputasi KD-engine Toyota : sudah terbukti tangguh di neraka terburuk seperti pertambangan dan travel (Toyota Hilux / Fortuner dan HiAce). Rental pun tidak takut menggunakan Innova bermesin commonrail dan banyak yang sudah tembus ratusan ribu hanya dengan perawatan basic.
Lalu di generasi "Reborn"... KD engine diganti dengan GD engine, lebih modern, tetapi juga masih kuat menenggak solar di pertambangan. Bahkan meski anda previous user Toyota Innova tipe V lama - membeli Reborn tipe G pun masih terlihat upgrade di sektor exterior - interior. Setidaknya punggung anda tidak pegal akibat kontur jok Innova lama yang terlalu flat.
mesin 2GD-FTV generasi terbaru
( sumber )
Dan kini setiap tipe lengkap dengan ABS, Airbags, dan yang terbaru : semua dilengkapi stability control. Sesuatu yang tidak anda temukan di Innova generasi sebelumnya, bahkan lebih lengkap.
Jadi jika kita hanya fokus grade tertinggi versus grade tertinggi - jelas apel to jeruk. Orang speknya saja sudah berbeda jauh. Kecuali memang hanya tujuannya klikbait.
Tetapi sebagai fair assessment : harga grade terendah "Reborn" facelift terbaru pun, hanya terpaut sekitar empat puluh juta-an dari Innova V Diesel, di tahun 2015.
Thanks to mbah gugel, masih ada screenshot harga model lama.
( sumber )
Dengan penambahan kemewahan sebanyak itu, 40 juta dalam lima tahun adalah kenaikan yang sangat sedikit. Satunya memang base trim, satunya top trim, dan tipe V di 2020 harganya sudah lewat empat ratus juta. Tetapi ya tentu saja, kelengkapannya jauh lebih banyak.
Jika sebuah mobil grade terendahnya memiliki kelengkapan lebih banyak dari grade tertinggi model lawasnya - artinya sudah jelas : mobil ini "naik" ke kelas konsumen yang lebih mapan, dan ini selalu terjadi di semua model mobil , apapun mereknya. Kenaikan harga jelas adalah konsekuensi logis. Ada harga, ada rupa.
Segitunya "orang kebanyakan duit" membeli Venturer seharga lima ratus juta ?
Venturer memang terkesan seperti berlebihan. Seperti hanya penambahan aksesoris dan upaya mark-up harga grade tertinggi yang memiliki tujuh airbags - pembenaran paling logis untuk membeli sebuah Kijang lima ratus juta.
Tetapi fakta bahwa mobil ini bahkan laku keras saja membuat kita berpikir : apakah segitu "cinta" nya seseorang dengan Kijang Innova, hingga harus membeli grade tertinggi ?
Venturer keluaran awal
( sumber )
Toyota jelas sudah pasti punya profiling konsumen, dan saya kira mereka melihat tren pasar yang cukup unik di sini. Bayangan saya, pembeli Venturer adalah pecinta Kijang yang mungkin tidak perlu menyebut grade apa saat ke showroom - hanya datang, lihat, tanya harga, suka, dan bungkus, tanpa membandingkan tipe, karena memang tahu bahwa tipe tertinggi pasti yang paling bagus.
Karena jika ingin mobil mewah, sudah pasti mereka lari ke showroom Mercy.
Comments