top of page
  • Writer's pictureChristian Aditya

Normal Baru Nissan

Updated: Jun 18, 2020

Kita bisa berbicara tak henti - henti tentang merek satu ini, entah anda di pihak yang pro atau kontra, apakah anda skeptis dengan nasibnya atau anda optimis merk ini akan bangkit.


Nissan adalah brand Jepang yang posisinya unik : ia sempat hampir bangkrut. Sebagian sahamnya diakuisisi Renault, tetapi Nissan ogah berstatus "owned", berbeda dengan brand - brand Inggris yang terkesan lebih legowo dibeli oleh orang India.


Lahirlah : Renault-Nissan Alliance. Perusahaan joint-venture antara Renault dan Nissan. Perancis dan Jepang. Belakangan, bertambah lagi dengan mengakuisisi Mitsubishi Motors. Aliansi ini dikepalai oleh seorang pria blasteran Perancis-Lebanon sebagai CEO : Carlos Ghosn, karena Renault adalah "induk" nya.

Carlos Ghosn, ex-CEO Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance.


Pimpinan masing - masing kubu : Jean-Dominique Senard, Renault President, Thierry Bolloré, Renault General Manager, Hiroto Saikawa, Nissan's Chief Executive, and Osamu Masuko, Mitsubishi CEO. CEO Nissan (Hiroto Saikawa) juga terkena skandal keuangan, posisinya digantikan oleh Makoto Uchida.


Nama yang dulunya pahlawan, sekarang bagai kriminal. From hero to zero. Setidaknya bagi media - media Jepang, dan bagi Nissan sendiri. Terjadi perang narasi antara Nissan dan Ghosn.


"I didn't leave Japan to hide somewhere," Ghosn said. "I left Japan because I'm looking for justice and I want to clear my name," he said, claiming he was nervous but felt he had "nothing to lose."

Sayangnya, drama internal ini bukanlah satu - satunya kasus Nissan. Perusahaan ini mengalami kerugian operasional sebanyak 99% di 2019 yang berakibat pada PHK sejumlah karyawan pabrik.


YOKOHAMA, Japan -- Nissan Motor Co. CEO Hiroto Saikawa will slash some 12,500 jobs worldwide as part of new plan to revive the company after reporting a 99 percent plunge in operating profit in the latest quarter on falling sales in every major market except China.

Di tengah proses restrukturisasi, datanglah pandemi COVID-19 yang semakin mempersulit posisi Nissan : brand Datsun dihentikan, dan dua production plant ditutup : Indonesia dan Spanyol.


Coming back to the Indonesian operations, Datsun retailed its GO, GO+ and Go Cross models in the country. Nissan ran two production sits in Indonesia - Karawang factory which built Nissan branded vehicles and Purwakarta facility which built Datsun branded cars - both of them have been shut down now.

(Tokyo) — Japanese automaker Nissan plans to close auto plants in Spain and Indonesia after sinking into the red for the first time in 11 years as the pandemic squashed global demand and disrupted production.
Manufacturing now based in Indonesia will move to Thailand, as the Japanese automaker cuts global production by 20%.

Nissan Motor Indonesia sendiri, sekarang masih berada di bawah payung Indomobil Group, walaupun saham mayoritasnya (80%) sudah dimiliki oleh Nissan Motor Corporation, Japan.


Apakah Nissan akan seperti GM Indonesia ? Saya rasa tidak. Justru mungkin, Nissan sedang menuju sebuah "Normal Baru". A New Normal.


Pertama, indikasi perampingan lineup dari Nissan Motor Indonesia. Strateginya tak lagi sporadis seperti dulu dengan lineup yang sangat luas dari 100 juta sampai 1 milyar.


Produk andalan Nissan saat ini ada 5 : Livina, Terra, Serena, X-Trail, Navara.

4 produk kendaraan penumpang Nissan di 2020, dan 1 lagi Navara tidak dipajang. March, Juke masih dipajang tetapi sudah tidak ready stock, Elgrand, Teana sudah tidak dijual.


Kedua, X-Trail, produk andalan Nissan, kompetitor utama Honda CR-V sejak 2003, kembali berstatus CBU Japan.


Mengapa ini jadi indikasi penting untuk "Nissan's New Normal" ?


X-Trail adalah produk andalan Nissan, selama ini dipasarkan dengan harga di bawah kompetitor abadinya, Honda CR-V, tetapi sekarang ia hanya dijual 1 tipe dengan harga di atas tipe tertinggi Honda CR-V, dan tidak tanggung - tanggung : full spec!


Seperti pertanda Nissan tidak tertarik untuk gebuk-gebukan dengan Honda dan ingin "naik kelas".

X-Trail Facelift, yang baru dikeluarkan pada 2019 lalu, sudah 4 tahun sejak generasi ini pertama diluncurkan. Dilengkapi dengan fitur Nissan Intelligent Mobility. Hanya 1 tipe VL dengan harga 540-an juta. Pertama kali X-Trail lebih mahal dari Honda CR-V.


Ketiga, Nissan masih banyak memperkenalkan produk baru. Ia baru saja merilis suksesor X-Trail.


Di Amerika bernama Nissan All New Rogue. Bentuknya cukup unik kalau tidak mau dibilang aneh. Kembali mengambil bentuk boxy, dan bergaya American-style. Kotak, besar, walaupun ukuran aslinya sebenarnya menciut dari model lama.

Interior Nissan Rogue


Sekilas, saya teringat Hyundai SantaFe terbaru, apalagi lampu depannya juga model tiga tingkat. Eh tapi faktanya Nissan duluan yang menggunakan style lampu 3 tingkat ini, jadi bisa dibilang yang lain cuma ngikut. Termasuk Xpander.


Hyundai SantaFe (TM) generasi ke-4, dengan desain kontemporer lampu 3-tingkat.

Nissan Juke, mobil yang memulai semua "kegilaan" desain kontemporer lampu 3-tingkat. Btw ini generasi terbarunya.


Berkaca dari X-Trail Facelift yang terakhir, dilengkapi teknologi "Nissan Intelligent Mobility", tidak berlebihan kalau X-Trail baru juga akan dilengkapi teknologi yang sama - malah bisa jadi lebih banyak lagi teknologi yang disematkan.


Nissan Intelligent Mobility


Mesin dikabarkan masih menggunakan unit 2.5 LIter yang lama dengan tambahan tenaga. Ini adalah mesin yang digunakan dari 2003 dan sangat kuat, walau transmisi Xtronic CVT punya reputasi kurang baik soal ketahanan.

Unit mesin 2.5 Liter berkode QR25DE yang sudah digunakan sejak 2003 di generasi pertama, dikabarkan masih akan dipertahankan.

Power will likely come from Nissan's new 2.5-liter four-cylinder, which makes 182 or 188 horsepower and 178 or 180 pound-feet of torque in the Altima, depending on whether you opt for all-wheel drive. Front-wheel drive will continue to come standard on the 2021 Rogue, and like many other Nissans, the transmission choice will be limited to a continuously variable unit. The Rogue could get a version of the brand's fancy variable compression turbocharged 2.0-liter four-cylinder, as an option. In the Altima, this unit makes 248 hp and 280 lb-ft of twist. But since Nissan has never offered a Rogue with that much power before, such a model would be treading in uncharted waters. The Rogue Hybridis rumored to return.

Pemikiran optimis saya mengatakan, Nissan Motor Indonesia akan bermain di niche market : market yang "khusus", contohnya seperti Mazda Eurokars sekarang.



Barangkali jika Mazda mengincar pasar driver's car, Nissan mungkin akan mengincar tech-geek.


Ini diperkuat dengan indikasi keempat : perkenalan teknologi - teknologi baru. Misalnya, mobil elektrik Nissan Leaf yang sudah wara-wiri di pameran dan event media test drive.


Speaking of the devil...

Unit Test Drive Nissan Leaf yang sudah dapat dicoba oleh publik, lokasi di Nissan-Datsun Alam Sutera, Tangerang.

( Foto : instagram @indra_fathan )



48 views1 comment

Recent Posts

See All
bottom of page