top of page
  • Writer's pictureChristian Aditya

Old School Approach

Adakah pabrikan mobil yang lebih old school dari Subaru ?


Subaru adalah contoh bagaimana survive di pasar otomotif abad 21 tanpa harus menggunakan jargon - jargon lingkungan atau teknologi canggih. Mereka simply menggunakan sebuah formula yang mereka sempurnakan bertahun - tahun : boxer engine, dan all-wheel drive. Tidak ada yang sophisticated dari pendekatan mereka. Sistem AWD nya juga bukan yang paling mutakhir. Tetapi jelas terbukti kapabel. Kendaraan Subaru memiliki kemampuan off-road di atas rata-rata mobil sekelas, tanpa harus terlihat seperti anda menggunakan military vest di jalan umum.

Well, setidaknya kalau untuk gagah-gagahan, Forester jelas tidak terlihat gagah di samping Fortuner.


Makanya ketika Toyota berencana untuk membuat sebuah sports car tradisional - siapa lagi partner yang lebih tepat selain Subaru ? Seluruh urusan teknikal dipercayakan pada Subaru, dan jadilah mobil yang kita kenal : Toyota 86 - Subaru BRZ. Mobil sport tradisional yang kembar dengan mesin boxer 2 Liter di depan dan penggerak roda belakang.

BRZ dan 86 - proyek mobil "kembar" Toyota dan Subaru

( sumber )


Penggerak roda belakang, sangat tidak Subaru ?


Well, jika hanya dari penggerak rodanya saja, BRZ jelas sangat tidak Subaru.


Tetapi jika kita melihat mobil ini dari sudut pandang pendekatan back to the basic - BRZ adalah mobil yang sangat Subaru : sangat sederhana, dan sangat old school. Mesinnya 2 Liter Naturally Aspirated 200 hp dengan rev limit 9.000 RPM, dengan masih memiliki pilihan transmisi manual, bobotnya ringan, tidak lebih berat dari sebuah Honda Jazz. Ini membuat mobil ini juga memiliki titik berat (center of gravity) yang sangat rendah.


Lucunya, meskipun BRZ dan 86 lahir sebagai mobil kembar, konsep kedua mobil ini sangat berbeda. 86 dibuat sebagai spiritual successor Toyota Corolla Sprinter Trueno AE86, sebagai sebuah drift car on purpose, bahkan mobil ini keluar pabrik dengan ban ekonomis LRR seperti Toyota Prius untuk memastikan bahwa mobil ini bisa "ngesot".


Subaru lebih intend mobil ini menjadi sebuah trackday car. Setting differentialnya lebih untuk grip ketimbang drift.


Dan kedua mobil ini langsung menjadi instant hit. Jurnalis menyukainya, mendapat banyak sekali award, harganya terjangkau jadi mobil ini actually sells, bukan sesuatu yang menjadi pajangan showroom dan diimpi-impikan orang saja. Untuk dimodifikasi pun partnya sangat berlimpah.


Time really flies, tidak terasa usianya sudah 8 tahun. Sekitar tahun depan mobil ini akan berganti model.


Dan foto - foto model terbarunya sudah beredar :


2022 Subaru BRZ

( Sumber )


Tentu saja ini adalah foto production model. Memiliki gaya yang lebih kontemporer dan kekinian. Kini depannya dibuat lebih pipih dengan vent udara yang tentu saja berfungsi. Ventilasi udara di sudut kanan-kiri bumper berfungsi untuk mengarahkan udara ke atas roda, dan yang di belakang roda untuk "membuang" angin dari ruang mesin dan ruang roda, mengarahkan ke belakang menjadi downforce.

( sumber )


Lalu spesifikasinya...


Pada 86 / BRZ generasi sebelumnya sering mendapat kritikan bahwa tenaganya sangat pas-pasan. Well, 0-100 figure dalam 7 detikan memang sebenarnya tidak pelan, tetapi ya karena ini mesin high-revving sudah pasti untuk mengail tenaganya butuh effort lebih. Problem ini sama seperti S2000 AP1 awal yang juga high-revving engine, pada faceliftnya dinaikkan menjadi 2.2 Liter supaya torsinya di putaran bawah sedikit terbantu.

Cara Subaru menambah tenaga mesinnya adalah.... tambah displacementnya! Pendekatan yang sangat tidak biasa di 2020.

( sumber )


Subaru juga melakukan sebuah pendekatan yang sama : tambah saja displacementnya. BRZ terbaru ini diberi mesin 2.4 Liter 228 hp / 249 Nm, naik 28 hp / 38 Nm dari generasi lamanya. Sebuah langkah yang tidak biasa di 2020 yang akrab dengan emisi dan electric vehicles. Bahkan Subaru sendiri memiliki platform mesin dengan turbo seperti di WRX STi.


Power besar tentu saja tidak ada artinya tanpa bobot ringan - dan BRZ terbaru ini diperkirakan hanya lebih berat sekitar 7 kg dari model lama. Masih lebih berat belanjaan bulanan anda.


Sektor teknikal lain juga ditingkatkan pada handling - yang adalah point utama mobil ini. 50% lebih kaku dari current model secara keseluruhan dengan center of gravity yang (semakin) rendah.


Bagian dalamnya juga masih sangat Subaru. Dominasi warna hitam dengan garis - garis merah pada jahitan dan kursi.

2022 BRZ Interior

( sumber )


Satu - satunya hal modern yang ada pada BRZ ini adalah EyeSight. Sebuah teknologi radar yang sekarang sudah menjadi mainstream.


Sadly, kapan mobil ini masuk Indonesia adalah pertanyaan besar. ATPM Subaru jelas sudah almarhum, dan kita hanya bisa berharap kembaran Toyota nya - Toyota 86 yang masuk.


Kabar baiknya, masih dibuatnya mobil seperti ini memberi angin segar di tengah kebosanan tentang berita mobil listrik terbaru. Fakta bahwa masih ada pabrikan old school seperti Subaru yang menginvestasikan sumber dayanya untuk melanjutkan sebuah proper sports car.


Dan semoga saja, semakin banyak ke depannya. Akan sangat sedih tentu saja jika nantinya pasar sports car hanya didominasi oleh BRZ dan Miata, karena dua mobil ini yang konsisten memiliki DNA sports car klasik.

( sumber )



56 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page