top of page
  • Writer's pictureChristian Aditya

The Jimny Love

Di Indonesia, kata 4x4 dan "Terjangkau" sudah seperti lawan kata.


Anda ingin 4x4, maka sudah pasti mahal. Ini adalah sebuah dilema akibat pajak dua penggerak yang diberlakukan di Indonesia, sejak akhir 1980-an.


Bahkan untuk mobil yang "seharusnya" terjangkau : Suzuki Jimny, yang di negara asalnya malah mendapat insentif pajak karena masuk ukuran kei-car. Di Indonesia, nasib mobil ini harus bertarung dengan Honda HR-V dkk secara harga.


Kei car (or keijidōsha 軽自動車, "light automobile", pronounced [keːdʑidoːɕa]), known variously outside Japan as Japanese city car, ultramini, or Japanese microcar, is the Japanese vehicle category for the smallest highway-legal passenger cars. Similar Japanese categories exist for microvans, and Kei trucks. These vehicles are most often the Japanese equivalent of the EU A-segment (city cars).


Jimny di Indonesia sempat sekali dipasarkan dalam bentuk 4x2 bernama "Katana" untuk mengejar keterjangkauannya, selain itu mobil ini dulu populer karena ukurannya kecil dan mudah perawatannya, serta tinggi.

Suzuki Katana, Jimny yang dilucuti penggerak 4x4 nya.

( sumber )


Jimny 4x2 hanya ada di generasi kedua (SJ410). Setelah itu, Suzuki tidak merilis versi 4x2 lagi. Generasi ketiganya (JB33) dirilis terbatas dengan harga 285 juta-an di 2017.

Jimny "Wide" generasi ketiga (JB33) diluncurkan di Indonesia pada 2017.

( sumber )


Jimny sebenarnya mobil yang basic. Konsepnya adalah small offroader terjangkau, tidak heran jika anda masuk ke kabinnya, kualitasnya ya biasa-biasa saja, plastik semua, seperti layaknya mobil "murah" - ya karena memang mobil ini "aslinya" murah. Bentuknya juga sejak generasi 1-3 itu biasa-biasa saja. Cenderung spartan dan lebih mengutamakan fungsi.


Nah, di generasi keempat (JB74)... Suzuki seperti ingin membuat Jimny agak berbeda.


Pendekatan Jimny tak lagi sekedar fungsional saja. Ia tetap mempertahankan nilai - nilai fungsionalitas yang sama, tetapi Suzuki punya pendekatan lain soal desain : retro-modern.


Pendekatan gaya retro-modern ini tentu saja targetnya kaum urban. Jimny telah bergabung pada klub yang sama dengan Fiat 500, VW New Beetle, MINI Cooper, dan Vespa.

Untuk mengakali dimensi yang makin membesar, Jimny menjual JB74 dalam 2 versi. Versi global nama resminya : "Sierra". Sedangkan versi kei-car adalah Sierra yang dilucuti over-fendernya untuk mengakali dimensi.

( Sumber )



The Suzuki Jimny has been named World Urban Car of the Year for 2019 at the New York International Auto Show.
In addition, the Suzuki Jimny also secured third place in the World Car Design of the Year award.

Gaya retro-modern ini tidak lepas dari pengaruh pendahulunya , seperti yang ditunjukkan oleh laman resmi globalsuzuki.com :






Desain retro-modern, dan diakui oleh internasional. Tidak heran mobil ini sangat viral dan memikat siapapun yang melihatnya.


Pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 (GIIAS 2019), saya sendiri kesulitan untuk melihat Jimny, karena antusiasmenya begitu tinggi! Jika ini terjadi pada 2020 besar kemungkinan akan dibubarkan karena potensi cluster baru COVID-19.

Peluncuran Jimny JB74 di gelaran GIIAS 2019.

( sumber )


Booth Jimny tidak hanya berisi bapak - bapak atau anak muda petrolheads pehobi offroad, tapi tak terkecuali : wanita muda! Jika sebuah mobil mampu memikat para wanita muda, saya rasa mobil ini punya potensi fashion icon seperti mobil - mobil retro modern lainnya.

Jimny berpotensi menjadi fashion statement para wanita.

( sumber )


Jadi tidak hanya bisa mendaki gunung lewati lembah, tapi melakukan itu semua - with style. Seperti sebuah sepatu boot berwarna hijau stabilo - oh ya, btw, hijau stabilo juga adalah hero colornya Jimny. Saya kira hijau stabilo ini juga memudahkan pencarian tim SAR jika ada Jimny masuk hutan. Mungkin inspirasinya dari scotchlite.


Jika hero colornya adalah warna nyentrik, kita semua sudah tau siapa pangsa pasar yang dituju. Tidak mungkin sekedar bapak-bapak penggemar offroad yang paling beli warna abu atau putih.


Satu - satunya masalah Jimny baru adalah harganya. Awal diluncurkan masih 300 juta-an, sekarang sudah dekat 400 juta-an. Tentu saja untuk ukuran sebuah mobil 4x4 di Indonesia - ia adalah yang termurah. Tapi jika melihat pilihan di harga segitu dan mengingat ia mahal karena CBU dan 4x4, jadi miris sendiri,


Ujungnya, Jimny berakhir menjadi sebuah niche. Pasar "khusus" penggemar saja, dan mungkin juga sekarang jadi mainan anak muda urban berduit, dan YouTuber, tentu saja.















57 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page