top of page
Writer's pictureChristian Aditya

100th Post : Two-Face ?

Post ke 100, akhirnya.


Jadi, ini harus menjadi sebuah post yang penting, membahas hal yang penting, begitu ?


Baiklah.


Bertepatan dengan post barusan tentang Porsche GT3 yang baru cetak rekor, dan upcoming Lexus IS500 F-Sport Performance bermesin V8...


IS500 F-Sport Performance, bermesin V8 N/A tetapi bukan IS-F, ia adalah lawan dari M340i atau C43 AMG. Khusus pasar Amerika Serikat saja.

( sumber )


Saya pikir ini akan mengundang banyak sekali pertanyaan. Well, sesuatu yang TSLA fanboys can't relate.


Mungkin anda sudah mengerti bahwa baik Lexus maupun Porsche, dua - duanya memiliki portfolio mobil listrik. Lexus sudah punya UX300e, Porsche mempunyai sedan Taycan yang juga cukup laris - dan keduanya sudah ada di Indonesia.

Porsche Taycan, baru saja meluncur di Indonesia.

( sumber )


Yet, mereka tetap membuat big displacement - Naturally Aspirated engine.


Tidak hanya Lexus dan Porsche, Nissan dengan portfolio masif seperti Nissan Leaf, Kicks e-Power, ARIYA, juga masih merencanakan GT-R dan tentu saja upcoming Fairlady Z terbaru.


Mainstream automaker seperti main dua kaki. Walaupun beberapa ada yang sudah menyatakan akan membuat portfolio full-electric, seperti GM atau Jaguar. Mempersiapkan diri dengan kebijakan combustion ban di beberapa negara, sadly.

Electric Hummer dari GM.

( sumber )


Pabrikan - pabrikan besar ini, terkesan seperti bermain dua kaki ?


Saya memiliki sebuah perspektif.


Sesuatu yang mungkin sering anda temukan belakangan : minuman boba, atau coffee shop kekinian. Tiba-tiba semua orang membuka warung atau stand minuman dengan menu andalan minuman boba.

Bubble tea / boba, sayangnya isu lingkungan bukan buzzword yang cocok untuk marketing bubble tea.

( sumber )


Lalu bayangkan anda adalah seorang pemain lama di bisnis gerai minuman - mungkin anda sudah lama berjualan menu seperti kopi susu atau es teh, misalnya pemain lama dengan brand SB atau TT.


Apakah anda akan mengganti semua lineups produk SB atau TT dengan minuman boba ?


Oh, saya yakin itu keputusan yang tidak akan diambil siapapun. Memiliki produk yang sudah established dan dicintai oleh masyarakat luas dengan ciri khas tertentu, tak mungkin begitu saja produk andalan ini dihilangkan hanya karena sebuah upcoming trend.


Jadi, bagaimana ?


Untuk bersaing dengan brand minuman boba baru mungkin anda perlu membuat variasi menu. Well, anda tentu saja tak mungkin bisa bersaing dengan si merek baru urusan menjual minuman boba atau kopi susu kekinian.


Tetapi menjual variasi produk adalah strategi untuk membuat bisnis anda tetap relevan - yet menjaring konsumen baru juga lebih mudah.


Varian produk anda bertambah, cuan berlipat, everybody happy.


Saya pikir anda sudah mendapat gambarannya.


Automotive market sangat kompetitif hari ini.


Tidak hanya persaingan antara major player - tetapi kini mereka juga harus kuat dalam inovasi karena hadirnya varian baru produk di pasaran seperti Tesla. The new kid on the block ini seperti gerai minuman boba kekinian yang sedang booming, dan sedang ber-ekspansi terus-terusan.


Tesla dan perangkat super-charger

( sumber )


Tesla memulai market trend yang baru : kendaraan listrik, tanpa Tesla kendaraan listrik tidak akan dipandang, benda ini sudah lama sekali ada di dunia dan tidak banyak yang tertarik mengembangkannya karena teknologi baterai itu mahal - dan sangat berisiko mengembangkan sebuah platform untuk kendaraan full-electric dengan masa depan yang tidak jelas.


Kemunculan Tesla ini juga membuat banyak brand baru, terutama industri otomotif Tiongkok yang sedang berkembang juga tertarik membuat mobil listrik versi "budget" - much like betapa banyaknya gerai minuman boba dan thai tea "murah" saat tren nya sedang booming. Karena pemain baru ini tahu tidak mungkin bersaing dengan established brand seperti Volkswagen atau Toyota.

Wuling mini EV, yang ditunggu - tunggu ?

( sumber )


Lalu sama seperti ilustrasi di atas - brand besar pun mulai membuat "varian" produk baru, supaya tetap relevan sekaligus menjaring konsumen baru.


Toyota menawarkan banyak sekali varian teknologi mulai dari mobil hybrid seperti Prius, PHV seperti Prius Prime, Lexus UX300e full-electric, bahkan mereka sudah punya portfolio untuk Hydrogen powered car : Toyota Mirai.

Mengapa mobil masa depan harus memiliki bentuk yang.... uninspiring...

( sumber )


Sementara mereka tak mungkin menghilangkan signature dish mereka : The almighty Land Cruiser sebagai SUV yang terkenal capable, dan belakangan mulai investing di sportcars seperti Supra dan 86.


Tanpa signature dish ini Toyota hanya akan menjadi sebuah brand generik tanpa ciri khas - berpotensi menjadi sebuah langkah yang justru membawa kebangkrutan. Ditinggalkan oleh hardcore fanboys nya, dan kesulitan menjaring konsumen baru karena brand mobil listrik sudah kadung identik dengan Tesla.


Jadi, keberadaan varian produk yang banyak ini sangat penting untuk kelangsungan hidup para old geezers ini.


Porsche dan Mazda, mungkin dua pabrikan besar yang akan berusaha menjaga eksistensi mesin pembakaran dalam waktu yang lama, dan belum ada rencana menghentikan penjualan mobil bermesin bensinnya. Bahkan berinisiatif terlibat dalam riset mengembangkan bahan bakar yang bisa sama bersihnya dengan kendaraan listrik, yet keduanya tetap memiliki produk listrik seperti Taycan dan MX-30, tetapi signature dish mereka tetaplah kendaraan bermesin bensin.


Race against the Regulations.


Ini waktu yang tidak mudah bagi industri otomotif.


Beberapa negara maju sudah merencanakan pelarangan kendaraan berbahan bakar. Mungkin tinggal sedikit waktu bagi penikmati "signature dish". Kebijakan beberapa negara berpengaruh sudah in-favour terhadap kendaraan listrik.


Tetapi yah, jika dipikir - pikir, bukankah seperti itu yang selama ini terjadi ?


Industri otomotif adalah industri yang sangat sering menghadapi tantangan - dianggap sebagai industri yang berkontribusi besar terhadap polusi udara dan saya tidak menyangkali itu. Kita semua ingin udara yang semakin bersih. Tetapi, di sisi lain saya juga menyukai the thrill, adrenaline, dan excitement yang ditawarkan.


Bagaimana bisa ini adalah big oil conspiracy jika in fact - industri otomotif selalu tidak diuntungkan oleh regulasi ?


Therefore, industri otomotif selalu berpacu dengan zaman. Kabar baiknya, mereka overcome semua itu.


Mobil hari ini dengan segala inovasinya adalah kendaraan yang efisien dan jauh lebih ramah lingkungan dibanding mobil di awal ia keluar.


Mereka bahkan sudah survive oil crisis di 1970s. Awal mula dimana econobox mulai populer, dan lihatlah sampai sekarang : big V8s aren't really dead di Amerika Serikat bahkan terus bertambah dan semakin kencang, Italia masih menjadi powerhouse dari mobil - mobil eksotis dan akan terus seperti itu, Volkswagen Group masih memproduksi Porsche 911 GT3 Naturally Aspirated walaupun econoboxes mereka sudah pelan-pelan beralih dengan penambahan ID-lineups, dan Jepang masih mempunyai rencana panjang untuk memproduksi affordable sportcars.

Porsche 911 GT3


Saya pun yakin ini hanya another shift dan trend - para icon ini akan tetap menjadi signature dish para pembuatnya, dan saya percaya akan dipertahankan dengan cara apapun.


Well, fingers crossed untuk eFuel initiative, yang menjadi harapan besar untuk mobil berbahan bakar supaya dapat tetap eksis. Perlombaan yang tidak mudah, tetapi mereka surely akan overcome it, and will last another century.



Porsche 911 dan Taycan

( sumber )













87 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page