Mobil Tua Bangka (Motuba).
Itulah sebutan populer untuk mobil - mobil yang berusia tua. Saya tidak tau setua apa, mungkin lebih dari 20 tahun ? Tidak ada standar baku untuk penyebutan motuba. Tetapi sebutan motuba selalu diarahkan pada mobil - mobil kelahiran late eighties - hingga early 2000s.
Honda Civic Ferio, Toyota Great Corolla, Mitsubishi Lancer CB-CK, Toyota Kijang lama, Daihatsu Espass, Suzuki Katana, Suzuki Karimun, dll.
Motuba ini punya penggemar tersendiri. Bahkan in general - mobil tua, "kuno", "klasik". BMW tua , Mercedes tua, VW tua.
Ada apa dengan mobil tua ?
Tidakkah sebenarnya mobil - mobil yang saya sebutkan itu, pada zamannya adalah mobil yang "biasa-biasa saja" ? Cenderung mobil yang merakyat. Harganya tak sampai ratusan juta. Di zamannya, sangat biasa sekali seseorang punya Toyota Kijang. Suzuki Katana bahkan dulu adalah Jimny "spec-down" yang kastanya setara LCGC sekarang, naikannya juga ajrut-ajrutan. Mobil asal jalan.
Sekarang bahkan banyak akun - akun khusus yang berisi iklan - iklan mobil "jadul"
Tapi di zaman sekarang, seekor Kijang Kapsul yang mulus dapat menjadi barang incaran. Harganya malah cenderung bertahan ketimbang penerusnya, Kijang Innova. Suzuki Katana mulus pun harganya bisa mahal.
Kijang Innova tua pun sekarang banyak dicari, sejak Kijang Innova "Reborn" keluar, Innova lama juga menjadi klasik seperti pendahulunya.
Beberapa orang bilang mobil "jadul" itu gampang ngerawatnya, beberapa bilang mobilnya "jujur", tidak banyak elektroniknya.
Saya tidak sepenuhnya setuju, tetapi kita semua, saya yakin sepakat dengan satu hal :
Manusia itu suka nostalgia. Nostalgia sering memainkan emosi kita. Sesuatu yang dulunya biasa - biasa saja, bahkan waktu kita ngalamin - ya kesel juga. Tapi kenangan itu sering bikin hati damai.
Tidak perlu menyangkal, ini fakta saintifik.
The reward centers of the brain, including the hippocampus, the substantia nigra, the ventral tegmental area, and ventral striatum are activated during nostalgic activity. This reward center involvement explains the very common phenomena of feeling pleasant emotions upon hearing a song from the past, even if the song was not necessarily a favorite song at the time, it was prevalent in popular culture or in a person’s life.
Waking down the hallway of a former school or driving through a former neighborhood triggers reward pathways in the brain, resulting in positive feelings of nostalgia. These good feelings are generally a common response to past reminders whether the experiences in the former environment were considered positive or largely neutral, but not if those experiences were unpleasant or personally hurtful.
Singkatnya, nostalgia memberi stimulus untuk mengaktifkan "reward center" dari otak. Memberikan rasa nyaman saat kita melihat, mendengar, merasakan sesuatu yang nostalgik.
Contoh bagaimana otak merespons musik dan memori, berlaku juga bagi segala hal.
Lagu - lagu cinta lawas yang liriknya "cringe" bagi anak milenial sekarang, mungkin dulu keren bagi generasi orang tua kita. Derajatnya mungkin sama dengan lagu - lagu populer idaman kita sekarang yang juga dipandang "alay bin norak" oleh generasi tua.
Saya sendiri menggemari lagu - lagu band rock jadul : Queen, Led Zeppelin, Scorpions, dll beberapa dari mereka masih aktif bikin lagu sampai sekarang seperti U2.
U2
Mobil jadul - punya nilai nostalgia juga. Tidak sedikit orang yang waktu ngeliat seekor "motuba" di jalan raya, yang terkenang adalah bagaimana mobil itu di zamannya, termasuk ketika kita punya kenangan personal : orang tua pernah punya, mobil pertama saat merintis karir, atau dulu pernah jadi mobil poster kamar kita.
Motuba - motuba ini lahir kebanyakan saat usia kita masih kanak - kanak. Dulu belum ada daya untuk mewujudkan keinginan itu. Sekarang, motuba ini sudah terjangkau harganya, belinya tidak mahal, merawatnya mudah dan murah, kita sudah bekerja, tidak perlu bekerja berdarah - darah untuk membelinya, berbeda dengan mobil baru yang paling murahnya saja seratusan juta - dan baru dapat LCGC.
Mobil baru tidak seperti itu. Mobil baru mungkin menarik saat belum ada yang punya : itu sesuatu yang baru. Tetapi lama kelamaan kita terbiasa dengan itu, bahkan bosan, apalagi jika mobil baru itu jenis yang sangat banyak di jalan, akan ada efek bosan karena itu sesuatu yang berulang. Menjadi sesuatu yang lama - lama mainstream, dan bagi otak kita itu membosankan.
Sebuah meme mengenai betapa "pasaran" nya Avanza. Ekspresi kebosanan orang dalam melihat mobil yang terlalu pasaran.
Santifik, sekali lagi.
But as days pass, you dont experience that firing which does happen without exception but it becomes a subconcious thing or you can say an involuntary thing which no one notices conciously. So when you hear the news about the new iphone 7 you will get all excited and will start enjoying the mystery of not having that product in your own hands, the feelings which you will get after holding that or owning the product. But the same thing which you are excited about vanishes as soon as we spend some time with the product.
Because there is no more dopamine release, but once you make some changes with that same thing, like give it a new style. In case of your shirt example, a same color of the shirt would be boring but if the same type and style of shirt is avaiable in different color it will excite you.
Motuba - motuba idaman kita itu - dulunya biasa saja. Dulu orang tua kita beli Kijang Kapsul ya karena memang mampunya beli itu, dan butuhnya itu. Pada saat Fitra Eri mengajak ayahnya jalan - jalan naik Jimny baru, ayahnya juga bernostalgia dengan Jimny lawasnya - walau mungkin di zaman itu punya Jimny / Katana itu - seperti kata ayahnya : "ya karena dulu ga punya duit, belinya itu".
Beberapa tahun lagi, atau mungkin sekarang sudah terjadi : Avanza dan Xenia generasi awal juga akan menjadi barang yang nostalgic. Yang masih mulus, masih cat orisinil pabrik. Avanza dan Xenia - sama halnya seperti Katana dan Kijang, adalah mobil pertama rata - rata orang Indonesia, dan mobil pertama punya ikatan emosional yang kuat, sehingga nostalgicnya juga kuat.
Sekarang pertanyaan pamungkasnya : apakah lebih baik?
Beberapa mobil tua memang harus diakui menyenangkan karena ada rasa "mekanikal", terutama mobil - mobil seperti BMW generasi E36. Saya sendiri pernah mengemudikan BMW 323i E36 bertransmisi manual seorang kawan - dan rasanya sangat berbeda dengan BMW modern yang serba mudah.
Memang orang tua saya pernah punya BMW E36, tapi ini tidak ada kaitannya dengan masa kecil, karena dulu saya belum hobi mobil, jadi tidak terekam sama sekali itu mobil warnanya apa interiornya baunya gimana. Yang saya ingat hanya pernah kemasukan banjir dan berhenti di sebuah pusat perbelanjaan di kota Semarang untuk beli baju karena basah semua. Tapi ciri fisik mobil itu tak terekam sama sekali di otak.
Saya tidak tau - bagi perspektif saya yang sudah lebih banyak nyetir mobil keluaran 2010 ke atas bertransmisi otomatik, berkenalan dengan BMW E36 Manual bermesin 6-silinder adalah sesuatu yang sama sekali baru, dan pengalaman baru itu selalu engaging.
Pengalaman seperti ini harus diakui tidak purely objective - kadang efek nostalgia dan ketertarikan pada sesuatu yang sama sekali baru itu membuat kita bias dalam menilai sesuatu.
Bagi generasi orang tua saya, BMW yang lebih baru itu pasti lebih bagus. Ia dirancang oleh orang - orang yang pastinya lebih kompeten, dirakit di pabrik dengan tools mutakhir lebih presisi, mesinnya lebih kencang, BBMnya lebih irit, suspensinya lebih enak, setirnya lebih user friendly, teknologinya canggih, safety nya lebih bagus.
Bagus dan tidak itu selalu bias dan tidak objektif, perspektifnya luas, tidak ada ukuran pastinya.
Tapi jika kita bertanya pada design team yang membuatnya, mereka akan bilang : yang terbaru pasti lebih bagus. Kami bikin pengembangan di sasisnya lebih kaku segini, suspensinya pakai bushing yang lebih baru dan lebih empuk serta stabil, steering racknya kita desain lebih mudah digunakan, joknya lebih support, dll.
3-series G20 terbaru.
Tinggal anda lebih suka jawaban yang mana.
Tapi satu hal yang bisa terjadi :
20-30 tahun lagi mungkin sebuah Toyota Agya keluaran 2013 - mobil yang buat kita biasa-biasa aja, yang masih full orisinil, bisa saja mempunyai efek yang sama bagi kita dan anak-cucu kita layaknya seekor Katana atau Kijang bagi anda dan orang tua kita. Apalagi jika itu mobil pertama hasil jerih payah kita sendiri. Saat kita lihat mobil itu di jalan, kita akan berkata pada anak atau cucu kita.
"eh, itu dulu mobil pertama papa, dulu pacaran sama mama mu pakai mobil itu, itu hasil kerja pertama dari nabung."
Cars aged well like wine. So, keep your car well. It will get better, look better, feel better as time passes. Your brain is designed to feel that way.
Comments