Usia itu eksak tetapi penuaan itu relatif.
Kebanyakan orang cenderung tidak menyadarinya. Seolah semua manusia akan menjadi renta dan susah berjalan di usia 70 - 80 tahun, mulai punya masalah dengan peredaran darah dan stroke. Di saat hari ini ada banyak orang berusia 40 sudah mengalami banyak masalah kesehatan dan sebaliknya : ada orang hidup hingga 100 tahun tanpa banyak bolak-balik ke rumah sakit.
Cara pandang yang sama juga kita eratkan dengan usia mobil. Hampir semua orang berpikir bahwa ketika anda memelihara sebuah besi tua berusia 20 tahun, anda tidak waras. Padahal ada duitnya untuk ganti yang lebih baru, tapi si gila ini masih mempertahankan mobil tua nya.
Hampir semua orang berpikir usia adalah parameter penentu sesuatu layak pakai atau tidak.
In some extent, betul. Segala sesuatu memiliki masa. Seorang binaraga usia 70 tahun performa angkatannya tidak akan sebaik yang usia 40 atau 20 tahun. Mobil berusia 20 tahun tidak akan bisa perform sebaik saat baru - slow moving parts perlu diganti, seluruh komponennya sudah mulai wearing out karena sudah mendekati siklus kerja tertentu.
Tetapi hal ini tidaklah eksak. Umur adalah sesuatu yang pasti, tapi aging atau penuaan adalah sesuatu yang dapat kita kontrol.
Anda tidak bisa menyamakan sebuah Toyota Kijang Innova rentalan berusia 5 tahun dengan milik pribadi berusia 10 tahun. Rentalan 5 tahun sudah pasti memiliki jam terbang ratusan ribu kilometer. Kondisinya juga pasti sangat jauh berbeda, dan jika anda main mobil bekas pasti tahu - tidak ada patokan pasti untuk menilai mobil bekas dari kilometer atau tahun. Satu - satunya yang bisa diandalkan adalah melihat kondisi mobil keseluruhan.
Maintenance : Kilometers or Months ?
Cara teraman untuk memastikan mobil anda terawat adalah mengikuti standar perawatan pabrikan - dengan asumsi seluruh mobil anda standar, tidak ada modifikasi pada komponen penting, jika anda tidak paham-paham amat dengan mobil, ikuti saja standar tersebut. Bahkan sekarang anda saja di follow-up jika lupa servis, mobil bisa diantar-jemput, kurang enak apa ?
Pabrikan melakukan research terhadap seluruh komponen - yang mengeluarkan pedoman servis adalah para engineer bukan salesman atau dealer. Artinya jika anda mempunyai mobil dengan model tertentu di negara tertentu, interval servisnya selalu sama.
Pada aturan baku, benda bergerak / moving parts dihitung dalam hitungan jam pemakaian (working hours), tetapi hal ini sangat relatif pada mobil. Ada faktor beban mesin yang disebabkan oleh kondisi jalanan dan cara berkendara, selain itu tidak semua orang menggunakan mobil selama 24 jam non-stop. Akan sangat membingungkan jika interval servis anda adalah setiap 100.000 jam.
Pendekatan paling masuk akal adalah lewat interval hari atau kilometer. Benda paling sederhana sebagai pengingat perawatan berkala adalah odometer. Iya, apalagi fungsi odometer selain mengingatkan anda bahwa mobil anda sudah 500 kali keliling dunia dan perlu diganti olinya ?
Hitungan hari adalah alternatif lain - tidak semua orang mencapai 10.000 kilometer dalam enam bulan. Jika anak anda bersekolah di komplek rumah dan minimarket terdekat hanya kurang dari 2 kilometer, separuhnya saja tidak sampai.
Mobil seperti ini pun tetap butuh perawatan - sekali lagi bukan usaha dealer untuk meraup keuntungan, standar ini yang membuat adalah engineer. Cairan kimiawi, karet-karet tidak peduli apakah anda jarang atau sering keluar. Jika susu di kulkas anda saja ada tanggal kadaluarsanya - tidak peduli apakah anda minum atau tidak, benda kimia seperti BBM dan oli pun punya tanggal kadaluarsa. Karena itu mobil jarang dipakai justru malah lebih rentan. Elektronik anda pun dapat rusak jika aki tekor - sesuatu yang sering terjadi di mobil yang jarang dipakai.
"Mobil saya tidak diapa-apain saat ke bengkel, cuma dicek - cek. Terus buat apa ?"
Kebanyakan orang Indonesia menganut paham bahwa yang penting dari mobil adalah mesinnya. Oli mesin adalah satu-satunya benda yang wajib diganti rutin. Pekerjaan general check-up dianggap tidak terlalu penting sampai salah satu komponen break down secara prematur dan mengakibatkan tagihan bengkel bengkak - lalu misuh-misuh di media sosial.
Bahkan terkadang mengganti oli pun menjadi sebuah pekerjaan yang merepotkan bagi sebagian orang.
( sumber )
Jika anda membaca buku pedoman perawatan - pabrikan memiliki daftar item yang harus diperiksa dan diganti, dan jika bengkel (resmi) benar - benar melakukan sesuai SOP, itulah yang harus mereka lakukan. Jadi bukan saja sekedar mengganti oli, pemeriksaan rutin beberapa komponen juga perlu. Pemeriksaan angin dan tekanan ban, cairan rem, cairan transmisi, cairan radiator, lampu-lampu, voltase accu beban rendah/tinggi, kekencangan baut, pembersihan piringan rem, greasing pada brake pad, greasing pada panel pintu, dll.
Jenis tabel yang akan anda temukan di buku pedoman perawatan
( sumber )
Kebanyakan orang mengganti sebuah komponen ketika komponen tersebut sudah terlampau mengerikan. Kampas rem sudah terlalu tipis, ban sudah gundul, accu ketika mogok. Kebiasaan seperti ini selain berbahaya, juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain yang tak terduga.
Setiap komponen pada mobil adalah saling terkait. Mesin tersambung ke transmisi, transmisi tersambung ke driveshaft, driveshaft tersambung ke hub roda yang juga berikut tersambung ke suspensi dan steering rack, hub roda terhubung ke piringan rem dan piringan rem tersambung ke kampas, lalu terakhir dipasangkan ke velg dan ban.
Ban gundul menyebabkan pengereman anda memburuk, untuk menghentikan mobil pada jarak sekian anda butuh effort pengereman lebih besar, rem anda bekerja keras menghentikannya mengakibatkan panas berlebih dan kampas rem cepat habis, otomatis lebih cepat brake fading dan lama-kelamaan berpotensi membuat piringan rem anda jadi berubah bentuk. Kerusakannya fatal hanya karena anda malas ganti ban.
Tentu saja ini adalah contoh ekstrim - tetapi bisa saja terjadi jika pembiaran berlangsung lama.
Pemeriksaan rutin mencegah hal - hal seperti ini. Sama seperti periksa lab pada tubuh anda membantu anda untuk tidak ujug-ujug mengalami stroke atau jantung. Jika hasil cek darah anda buruk, dokter akan memberi saran pencegahan supaya anda tidak terbujur kaku di kasur tiba-tiba.
Bengkel (resmi) memiliki pedoman seberapa buruk sebuah komponen dapat dibiarkan dan diganti, meski kelihatannya belum perlu diganti. Misalnya terakhir Volkswagen Golf MK6 saya terakhir mesti ganti fanbelt nya walaupun belum ada tanda - tanda kerusakan, hanya melihat dari record terakhir diganti dan rekomendasi buku pedoman perawatan.
OEM (Original Equipment Manufacturer) versus "KW" ?
Ketika mekanik menawarkan anda barang "KW", tidak semuanya refer ke pengertian yang sama. Definisi KW setiap mekanik berbeda - beda.
KW dalam pemahaman umum artinya bukan original parts, kwalitasnya lebih rendah, dsb. Tetapi ada beberapa mekanik yang "pukul rata" pengertian KW adalah "non-OEM" semata. Jadi misal OEM shock absorber anda ganti dengan KYB, ya KYB itu barang "KW". Bahasa enggresnya "aftermarket parts".
Safe choice adalah going OEM. Kalaupun ada apa-apa ATPM tetap menggaransi anda. Tetapi OEM parts sendiri belum tentu yang terbaik.
Bagi yang akrab dengan dunia perbengkelan, biasanya ada beberapa brand yang terkenal di kalangan bengkel sebagai part substitusi "KW" berkualitas dengan grade setara OEM dengan tingkat keawetan 11-12. Tidak masalah, karena beberapa part "KW" juga didesain untuk mobil tersebut.
Barang "KW" tidak selalu identik dengan jelek, misalnya brand 555 yang sudah sangat terkenal di kalangan mekanik sebagai alternatif dari OEM parts
( sumber )
Resmi vs Umum
Sama seperti OEM parts, bengkel resmi adalah pilihan paling aman, dengan asumsi mobil anda masih standar seperti keluaran pabrik.
Di bengkel resmi, sangat kecil kemungkinan anda diberi barang palsu. Bengkel resmi setiap merek menjamin semua barang yang dijual adalah orisinil. Meski pada prakteknya ada beberapa dealer yang juga mengizinkan untuk berjualan barang non-OEM.
Kelebihan bengkel resmi adalah pada warranty. Mayoritas bengkel resmi mensyaratkan anda melakukan perawatan di bengkel resmi dengan record lengkap. Selain itu, dealer resmi mempunyai service manual yang lengkap, apalagi jika itu produk baru. Sedangkan bengkel umum belum tentu mempelajari service manual secara lengkap yang berisiko melakukan kesalahan SOP saat melakukan bongkar-pasang.
Jika mobil anda dibeli dalam keadaan baru - bengkel resmi adalah tempat paling aman untuk melakukan perawatan.
Tetapi bengkel resmi tidak selalu yang terbaik. Terutama jika mobil anda sudah tidak standar, tidak disarankan melakukan perawatan di bengkel resmi.
Spek barang - barang OEM bengkel resmi mengasumsikan mobil anda masih standar. Oli, saringan oli, saringan udara, busi, dll yang tersedia di bengkel resmi adalah spek OEM. Jika mobil sudah dimodifikasi berat, kebutuhannya sudah berbeda sekali. Selain itu, mekanik bengkel resmi rata-rata hanya dilatih untuk menganalisa permasalahan pada mobil standar sesuai SOP yang berlaku.
Nasib mobil modifikasi ada di tangan sang modifikator, di bengkel yang membangun mobil anda. Spek mobil sudah berubah dan tentu saja memerlukan standar maintenance yang berbeda : BBM dengan oktan lebih tinggi, oli dengan grade dan tingkat kekentalan lebih, dll. Oh tentu saja anda tetap dapat membawanya ke bengkel resmi dan mendapatkan perawatan - tetapi jika terjadi sesuatu jangan berharap banyak pada bengkel resmi.
Mekanik bengkel resmi besar kemungkinan akan bingung - jika tampilan mesin anda sudah berubah seperti ini.
Final Thoughts
Ada banyak sekali alternatif untuk merawat mobil - tetapi jika anda adalah tipikal pengguna kasual, membeli mobil dari baru, sulit punya waktu mengurus mobil, mengikuti standar perawatan pabrikan di bengkel resmi adalah pilihan paling aman. Apalagi sekarang sudah tidak terlalu pusing masalah biaya karena semakin banyak "free" service yang ditawarkan saat membeli dari baru (oh tentu saja itu tidak free, kawan. Don't be so naive).
Dan di tahun 2020 saya rasa tidak ada bengkel resmi yang tak menawarkan pick-up service, tentu saja.
Toyota, memiliki layanan home service jauh sebelum pandemik. Tidak heran penggemarnya banyak sekali...
( sumber )
Sebaliknya, jika anda mengaku petrolheads sejati, menginginkan sesuatu yang lebih dari mobil standar, next-level services - anda memiliki pilihan sangat banyak di luar bengkel resmi, dan tidak jarang untuk pekerjaan yang sama lebih murah secara biaya.
Tentu saja melakukan ini lebih pakai effort. Memerlukan waktu untuk research hanya untuk sekedar mengganti oli atau perawatan berkala. Memilih bengkel yang akan dituju, mencari parts aftermarket berkualitas, memilih brand dan spek oli yang grade nya lebih tinggi, memilih ban non-OEM dengan tingkat kenyamanan lebih, dll.
Yang jelas - jauh lebih murah secara rutin merawat mobil, menginvestasikan sedikit waktu dan tenaga untuk rutin mengganti dan memeriksa ketimbang mengganti parts segelondong karena sudah terlanjur rusak parah. Jauh-jauh-jauh sekali lebih murah, dan tidak ada rahasia lain untuk menjaga mobil anda tetap awet hingga puluhan tahun selain melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin.
Comments