top of page
  • Writer's pictureChristian Aditya

Mobil Baru, Mobil Bekas.

Bagi masyarakat kebanyakan, membeli mobil adalah urusan yang serius.


Mengumpulkan uang bahkan untuk DP nya saja harus nabung berbulan - bulan, atau bertahun - tahun. Hanya untuk membeli sebuah mobil kelas citycar - LCGC, yang harganya seratus jutaan.

tipikal mobil baru yang bisa anda dapatkan.... setelah nabung bertahun - tahun.

( sumber )


Beberapa orang dengan alasan tertentu ngotot beli mobil harus baru, tetapi ada beberapa kalangan lagi yang lebih realistis : bekas juga tidak apa-apa. Apalagi dengan kondisi harga mobil bekas vs mobil baru sekarang, membeli mobil bekas seakan lebih reasonable.


Dengan harga setara sebuah Toyota Agya baru, anda sudah bisa membeli Honda CR-V keluaran 2010-2011, atau Honda Accord tahun 2012. Jomplang sekali bukan ? Tingkat kepuasan saat membeli pun pasti berbeda pula.


Honda Accord keluaran 2011-2012 di situs jual-beli olx.com. Bisa didapatkan seharga Toyota Agya baru.


Honda CR-V dan Honda Accord juga bukan mobil dengan track record rewel seperti beberapa mobil Eropa. In any common sense, saya pun, juga akan memilih Accord atau CR-V.


Masalahnya, saya mungkin tidak akan menyarankannya pada anda.


Membeli mobil bekas tidak semudah kelihatannya, dan bisa saja membuat anda kapok seumur hidup.


Mobil bekas, bagaimanapun adalah bekas orang lain, dipakai dalam jangka waktu tertentu. Ia tidak lagi segar. Kondisinya cukup acak di lapangan.


Memburu dan memeriksa mobil bekas, bukan sesuatu yang mudah. Iya jika anda beli untuk iseng-iseng dan sudah punya banyak mobil, tidak terlalu pusing dengan kualitas yang bapuk atau busuk. Tapi jika anda benar-benar mau beli untuk dipakai sehari - hari, waktu dan energi anda akan habis untuk memilih unitnya saja.


Belum jika kejadian ter-PHP unit sudah terjual ke orang lain.


Kilometer tinggi-rendah juga bukan jaminan.


Mobil dengan kilometer tinggi komponen bergeraknya pasti butuh perawatan ekstra karena bekerja terus, dan kondisi exterior-interior sudah pasti lumayan bapuk karena dipakai terus dan perawatannya hanya sebatas maintenance rutin saja. Nanocoating atau interior retrimming bukan prioritas, karena mobilnya harus dipake terus.


Beberapa mobil bekas biasanya interiornya kurang terawat, malah tak jarang di beberapa yang kelas luxury punya masalah dashboardnya kurang cocok untuk cuaca di Indonesia.

( sumber )


Mobil dengan kilometer rendah ? Jangan dikira minim perawatan. Karet-karet bannya bisa saja sudah jelek karena kelamaan diam. Akinya mungkin tekor, ruang mesinnya mungkin penuh jejak kaki tikus, yang membuat kita harus teliti memeriksa wiring elektroniknya. Bensin dan oli-oli yang terdiam lama pun tetap mengalami degradasi kualitas.


Sangat randomnya kondisi mobil bekas membuat jasa pengecekan mobil bekas profesional seperti otospector cukup diminati.

( sumber )


Mobil baru semuanya terstandarisasi, oke memang ada beberapa unit yang berpotensi defect, tapi kondisinya tidak se-acak mobil bekas. Kalaupun unit defect, anda bisa mengajukan warranty claim. Ya sukur-sukur anda beli mobil bekas tahun muda yang masih ada masa garansinya, tapi jika sudah tidak, ya anda benerin pakai duit sendiri.


Tugas pertama mencari unit sudah dapat ? Itupun anda belum bebas dari masalah berikutnya. Cars do wear out. Mobil bekas 10 tahun, sebagus apapun, komponennya sudah pasti mulai aus dan memerlukan perawatan lebih banyak. Kerusakan mobil bekas itu simpel, seputar wear and tear saja - tapi banyak.


Tidak jarang pula, sebuah mobil dijual oleh pemiliknya juga karena sudah mulai memerlukan perawatan lebih, mulai tidak ekonomis secara biaya jika diteruskan merawat. Ini sering terjadi di mobil yang khususnya - kelas mewah, seperti BMW atau Mercedes-Benz. Pembelinya orang kaya, seharusnya anda juga mengerti bagaimana orang kaya berpikir dalam kondisi seperti itu.

Mobil seperti BMW biasanya dijual oleh pemiliknya jika sudah mulai muncul masalah. Jadi, besar kemungkinan pembelinya dalam kondisi bekas adalah orang yang "ketumpahan" segala jenis masalahnya...


Dan ini menjadi masalah di depan mata yang sudah jelas : cost.


Saya tidak yakin anda bisa membeli sebuah mobil bekas tanpa menginjakkan kaki ke bengkel untuk perbaikan.


Anda membeli mobil yang usianya di atas 7 tahun, tidak mungkin tanpa masalah. Semakin tua akan semakin banyak masalahnya, karena komponennya semakin banyak yang aus. Meskipun anda sudah memperbaikinya secara total pada saat awal beli, penyakit - penyakit lain akan terus menghampiri silih berganti.


Boot roda pada Hyundai SantaFe yang sempat saya beli di 2018 lalu, kondisi kaki-kakinya jauh sekali dari kata bagus.


Lalu, jangan lupa, meskipun anda mendapatkan sebuah Honda Accord seharga Toyota Agya baru, Accord tetaplah Accord, biaya perawatannya tetap lebih besar - sesuai dengan kelasnya.


Belum lagi anda tetap harus membayar pajak tahunan - yang pastinya tidak bisa disamakan pajak tahunan Agya dengan Accord.


Lalu bagaimana ?


Kondisi di atas adalah fakta riil, tapi saya juga bukan tipe orang yang suka menggeneralisir suatu keadaan. Saya yakin ada banyak orang yang membeli mobil dalam keadaan bekas dan sanggup mempertahankan serta merawatnya, secara mental dan finansial memang sudah siap, sehingga tidak berakhir jadi besi tua yang ngerongrong.


Tidak jarang, orang - orang yang membeli mobil bekas ini biasanya memang sayang duit saja membeli mobil dalam kondisi baru. Beberapa jenis mobil juga memiliki tingkat reliability yang di atas rata-rata, sehingga dipakai lebih dari 10 tahun pun nyaris tanpa perbaikan berarti.


Atau, ada juga yang cukup bijak membeli mobil bekas tahun muda yang resale value nya agak turun. Mendapatkan mobil yang satu kelas di atasnya dengan harga setara, biasanya relatif tidak banyak PR, dan masih dalam jangkauan kemampuan finansial.


Poin utama disini adalah mobil bekas bukan shortcut untuk gengsi. Beli dan pakailah mobil yang sesuai dengan kemampuan anda.


Mobil yang harga barunya lima ratus juta, walau harga bekasnya tinggal seratus juta tetaplah perawatannya setara mobil lima ratus juta. "Kelas" mobil tidak berbohong. Untuk merawatnya tetap butuh kesiapan mental dan finansial, selain itu : harus punya waktu yang cukup. Uang mungkin ada, tapi yang lebih merepotkan adalah meluangkan waktu untuk sedikit-sedikit ke bengkel.


Selain itu, do some research. Carilah info dari klub - klub mobil dan bengkel tentang mobil bekas yang anda minati, apakah reputasinya cukup reliabel dan biaya perawatannya masuk di anggaran, atau malah bikin miskin seketika. Ingat, ada alasan mengapa sebuah mobil harga jual kembalinya jatuh.

Membeli mobil bekas memang menyenangkan jika kita mengerti aturan mainnya, tetapi akan jadi petaka ketika gegabah, berpotensi membuat anda kapok selamanya.


Otherwise, just get a new car.






91 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page