top of page
Writer's pictureChristian Aditya

Tiada Duanya

Suatu siang yang tenang, masuklah chat WhatsApp dari seorang rekan :


"Eh, Innova ganti apa ya?"


Sambil memberikan beberapa opsi mobil bekas. Ada beberapa opsi yang disodorkan seperti Honda Odyssey, Mazda CX-5, dan sempat menanyakan Hyundai SantaFe - karena saya dulu pernah pakai sebentar.


Teman saya punya Kijang Innova Diesel grade V matic, keluaran 2011. Beli dari baru, mobilnya sangat-sangat terawat, mesinnya kencang karena sudah tuned, bodinya kinclong terawat, saya kalo liat mobilnya, rasanya ini Innova paling sempurna. Tidak ada kerusakan atau rewel sedikitpun.

Ilustrasi Innova tipe V keluaran 2009 - 2011


Saya bingung, sambil bertanya :


"Apa gak sayang ?"

"Ya sebenernya sayang, cuma udah bosen pengen ganti suasana baru"


Ya. Satu - satunya alasan untuk berganti adalah bukan karena rusakan, bukan karena sudah outdated, tapi : bosan.


Out of all the cars sold in Indonesia - sebuah mobil bernama "Kijang" itu selalu punya tempat di hati pemiliknya.


Maksudnya begini, jika Toyota Agya atau Avanza itu biasanya dibeli oleh mereka yang masih baru ingin punya kendaraan, karirnya baru menanjak, ada tabungan untuk DP dan gaji cukup untuk cicilan mobil.

Iklan Toyota Avanza yang memang ditargetkan untuk first-entry buyer


Tetapi tidak dengan sebuah Kijang.


Kijang bisa dibilang adalah kendaraan yang berada di tengah - tengah. Ia bukan tunggangan entry level, harganya sekarang yang paling murah adalah tiga ratus jutaan. Kijang adalah opsi upgrade paling masuk akal bagi mereka yang baru beralih dari Toyota Avanza. Image nya cukup mewah, perawatannya tidak terlalu menguras kantong.


Bagi kalangan crazy rich, Kijang adalah mobil operasional yang handal. Mereka membelinya untuk mobil operasional perusahaan, tak jarang juga dipakai pribadi. Kijang mobil yang tidak rewel dan sangat kuat, serta kenyamanannya baik, ekonomis pula. Meskipun di garasi ada sebuah S-Class baru, Kijang tetaplah andalan untuk sehari - hari.


Bagi pebisnis transportasi dan taxi services, Kijang juga kerap dijadikan premium taxi services, tampangnya masih oke untuk dijadikan armada penjemput tamu penting, ketimbang menyewa Alphard yang ongkos sewanya bisa dua kali lipat.


Selalu jadi andalan Rental dan Premium Taxi Service


Bagi anak muda, Kijang Innova Diesel adalah mobil hobi. Mesin 2KD dan 2GD sangat favorit untuk dimodifikasi turun balap drag race. Opsi modifikasinya beragam dari yang ringan hingga berat dengan tingkat kenaikan tenaga signifikan.

Belakangan menjadi favorit anak muda karena mudah dioprek


Bahkan Presiden Jokowi juga dulu senang menggunakan Kijang Innova untuk "blusukan".


Kijang Innova Jokowi saat "blusukan". Mobil andalan saat beliau menjabat gubernur DKI.


Everybody loves Kijang.


Sesuai slogannya "Kijang Tiada Duanya". Silakan cari keyword Kijang di mesin pencari, yang muncul adalah gambar mobil semua. Google saja lupa, bahwa Kijang adalah nama hewan.


Kijang, memang tiada duanya.


Apa rahasia Kijang begitu dicintai ?


Kijang sudah menjadi identitas rakyat Indonesia, menjadi brand tersendiri. Dirancang, dikembangkan, dan dipasarkan untuk Indonesia. Mobil yang kelahirannya merupakan buah kerjasama antara dua negara, seperti namanya yang merupakan akronim Kerjasama Indonesia JepANG dalam rangka memajukan industri lokal, sesuai program pemerintah saat itu.

Presiden Soeharto didampingi Try Soetrisno, ajudannya, dan pejabat Toyota Astra, dalam sebuah Kijang generasi pertama di Bina Graha, 25 Juli 1977.


Video resmi Toyota Indonesia tentang perjalanan Kijang dari masa ke masa


Toyota menangkap kebiasaan orang Indonesia yang guyub, sering bepergian jauh mengajak seluruh anggota keluarga besar, jadilah mobil 3-baris, meski awalnya Kijang dijual dalam bentuk pick-up pada generasi pertama, akhirnya beralih menyediakan versi minibus karena banyaknya permintaan.

Kiri atas : Generasi Pertama "Kijang Buaya". Tengah atas : Generasi kedua "Kijang Doyok", Kanan atas : Generasi Ketiga "Kijang Super", Kiri bawah : Generasi kelima "Kijang Kapsul", Tengah bawah : Generasi kelima "Kijang Innova", Kanan bawah : Generasi keenam "Kijang Innova Reborn"


Teknologinya sederhana sehingga nyaris semua orang dapat memperbaikinya, dan tentu saja murah meriah. Mobilnya kuat karena menggunakan konstruksi body-on-frame (ladder chassis) seperti truk dan mobil komersial, bahkan generasi Innova berbagi sasis dengan sebuah pick-up terkuat di muka bumi : Toyota Hilux.

Toyota Astra Motor saja sampai harus memberi embel - embel "Kijang" di Innova, untuk meneruskan trah Kijang. Padahal mobil ini nama internasionalnya Toyota Innova saja.


Bahkan ketika mengeluarkan grade tertinggi "Venturer" dengan harga 400 juta-an, mobil ini tetap laku!

Empat ratus juta lebih - harga sebuah Toyota New Kijang Innova "Venturer", pengganti grade Q.


Harga jual kembali ? Ah, itu hanya konsekuensi logis saja. Apapun yang laku di masyarakat pasti mudah dijual kembali dan harganya tinggi. Tetaplah sebuah mobil laku di masyarakat itu pasti ada alasannya.


Orang Jepang saja bingung lihat Toyota Innova, karena memang mobil ini unik.


"Sebenarnya kalau kita katakan desain ini memang relatif. Saya pernah ingat diskusi denga teman-teman (orang Jepang) di Jepang, mereka kalau lihat desain Kijang Innova itu pada bingung sebenarnya ini mobil apa," ujar Anton Jimmi Suwandy, saat bincang virtual bersama awak media, baru-baru ini.
Ia sendiri mengaku, dirinya pernah berbincang dengan Chief Engineer MPV Toyota. Menurutnya, Toyota di seluruh dunia yang namanya MPV itu modelnya biasanya Alphard, Voxy, bentuknya besar-besar, desain kotak dan sliding door.
"Jadi Innova ini MPV ataukah crossover? Dan sebenarnya yang kita sebut dengan MPV di Indonesia sebenarnya tidaklah murni MPV. Sudah MPV yang disesuaikan dengan kebutuhan orang Indonesia," terang Anton Jimmi Suwandy.

Kijang bukan sekedar MPV, karena di pemahaman banyak orang MPV itu ya kotak, ceper, seperti Voxy atau Alphard. Kijang Innova ini kan unik : MPV tapi tinggi, mirip SUV tapi kok bannya kecil.

Toyota juga mempunyai Voxy, MPV kotak khas Jepang. Tetapi kurang sesuai selera Indonesia.


Bahkan di India ada sebutan untuk mobil sejenis ini : MUV (Multi Utility Vehicle). Karena memang serbaguna.


Jadi jika ada orang - yang tampaknya bukan penggemar mobil, ogah repot ngurusin mobil, mau yang serbaguna, tahan banting, irit, nanya mobil apa yang cocok, jawaban saya selalu sama : Toyota Kijang Innova, budget sesuaikan taun dan grade. Saya tidak nemu mobil lain yang lebih cocok.


Kijang, memang Tiada Duanya.


Eh salah, sekarang slogannya The Legend Reborn.












152 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page